lakukan perubahan selagi kamu bisa berubah.........perubahan yang pastinya bisa mengantarkan kamu menuju kemulyaan...keep spirit n' Allahu Akbar!!!!
Rabu, 27 April 2011
komunikasi budaya
Komunikasi sebagai sebuah ilmu yang bersifat multidisipliner memiliki peran yang sangat vital. Bagaimana tidak, dalam setiap sendi kehidupan, manusia tidak lepas dari komunikasi beserta sub bagiannya. Komunikasilah yang mempertemukan setiap masalah, mendudukkan dan menyelesaikannya. Komunikasi juga berperan dalam menyelesaikan permasalahan Masyarakat Indonesia yang sejak dulu telah dikenal sangat heterogen dalam berbagai aspek, seperti adanya keberagaman suku bangsa,agama,bahasa,adat istiadat dan sebagainya. Di lain pihak, perkembangan dunia yang sangat pesat saat ini dengan mobilitas dan dinamika yang sangat tinggi, telah menyebabkan dunia menuju ke arah “desa dunia” (global village) yang hampir tidak memiliki batas-batas lagi sebagai akibat dari perkembangan teknologi modern. Oleh karenanya masyarakat dituntut untuk siap menghadapi situasi-situasi baru dalam konteks keberagaman kebudayaan atau apapun namanya. Interaksi dan komunikasi harus pula berjalan satu dengan yang lainnya, apakah sudah saling mengenal atau pun belum pernah sama sekali berjumpa apalagi berkenalan. Perlu adanya upaya komunikasi dalam mengintegrasikan keragaman budaya yang dikenal dengan komunikasi antar budaya. Komunikasi antar budaya menjadi semakin penting karena meningkatnya mobilitas orang diseluruh dunia, saling ketergantungan Ekonomi diantara banyak Negara, kemajuan Teknologi Komunikasi, perubahan pola imigrasi dan politik membutuhkan pemahaman atas kultur yang berbeda-beda (DeVito; 1997). Komunikasi antar budaya sendiri lebih menekankan aspek utama yakni komunikasi antar pribadi diantara Komunikator dan Komunikan yang kebudayaannya berbeda (Mulyana; 1990). .
Dimensi-Dimensi Komunikasi Antar Budaya
Komunikasi antar budaya adalah seni untuk memahami dan dipahami oleh khalayak yang memiliki kebudayaan lain. Komunikasi bersifat budaya apabila terjadi diantara orang-orang yang berbeda kebudayaan. Komunikasi antarbudaya adalah komunikasi yang terjadi dalam suatu kondisi yang menunjukan adanya perbedaan budaya seperti bahasa, nilai-nilai, adat, kebiasaan. Komunikasi antarbudaya menunjuk pada suatu fenomena komunikasi di mana para pesertanya memiliki latar belakang budaya yang berbeda terlibat dalam suatu kontak antara satu dengan lainnya, baik secara langsung atau tidak langsung. Karena itu dua konsep terpenting di sini adalah kontak dan komunikasi merupakan ciri yang membedakan studi Komunikasi Antar-Budaya dari studi-studi antropologi dan psikologi lintas budaya yang berupaya mendeskripsikan kebudayaan-kebudayaan antarbudaya. Komunikasi Budaya ditentukan oleh komunikasi sosial dan pemikiran yang ada dalam budaya, tetapi pada umumya tidak dapat dipisahkan dengan perkembangan peradaban.
Adapun unsur-unsur pokok yang mendasari proses komunikasi antarbudaya adalah konsep-konsep tentang ‘kebudayaan’ dan ‘komunikasi’. Hal ini ditekankan oleh Sarbaugh (1979) yang menyatakan bahwa pengertian tentang komunikasi antarbudaya memerlukan suatu pemahaman tentang konsep-konsep komunikasi dan kebudayaan serta adanyasaling ketergantungan antar keduanya. Saling ketergantungan ini dapat terbukti apabila disadari bahwa:
1. Pola-pola komunikasi yang khas dapat berkembang atau berubah dalam suatu keompok kebudayaan tertentu;
2. Kesamaan tingkah laku antara satu generasi dengan generasi berikutnya hanya dimungkinkan berkat digunakannya sarana-sarana komunikasi.
Komunikasi antar budaya dengan segala persepsinya sangat diperlukan untuk meminimalisir kesalahpahaman makna antara komunikator dengan komunikan, mengingat dua atau lebih pelaku komunikasi terpisah secara geografis yang menyebabkan perbedaan budaya. Dengan mengetahui ciri dasar budaya dari tiap-tiap suku bangsa akan mengurangi keterkejutan budaya (gegar budaya), memberikan kepada kita wawasan terlebih dahulu dan memudahkan kita untuk berinteraksi dengan suku bangsa lain yang sebelumnya sulit kita lakukan.
Sebenarnya keanekaragaman budaya bukanlah sesuatu yang akan hilang pada waktu mendatang yang memungkinkan kita merencanakan strategi berdasarkan asumsi saling memahami. Dari sini kemudian akan timbul empathy dari diri kita terhadap orang-orang dari suku bangsa lain. Adanya saling memahami dan pengertian di antara orang-orang berbeda budaya akan mengurangi konflik yang selama ini sering terjadi. Konflik biasanya terjadi karena berbedanya persepsi mengenai nilai- nilai antarbudaya.
Tapi kita harus optimis mengenai perbedaan budaya antar daerah, regional, nasional, bahkan dunia. Karena pada dasarnya ini adalah tantangan bagi kita, terutama bagi mereka yang berkecimpung dalam bidang ilmu komunikasi.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar