” kita tuch orang miskin mana mungkin bisa sekolah tinggi”. Pernah nggak kita mendengar ucapan seperti itu? Sepertinya bukan hanya pernah, tapi sering baik perkataan dari tetangga maupun taman-teman kita. Mengapa demikian?.
Perlu kita ingat bahwa ucapan sama dengan doa. Jangan sekali-kali mengatakan tidak mungkin dalam hidup kita. Karena segala sesuatu yang kita yakini dan mau bersungguh-sungguh untuk meraihnya pasti akan terjadi. Kita harus merubah cara pandang kita yang keliru karena yang miskin tak selalu miskin dan yang kaya tak selalu kaya. manusia adalah makhluk sempurna yang di ciptakan oleh Allah dengan berbagai potensi besar diantaranya adalah manusia bisa berfikir, itulah yang menjadikan manusia beda dari makhluk yang lainya. Manusia bisa berusaha untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik. Itu bisa di lakukan manusia apabila ia mau merubah sikap, sifat,dan cara berfikir.
“Sesungguhnya Allah tidak akan merubah keadaan suatu kaum sebelum mereka merubah keadaan mereka sendiri”.(Qs. Ar ra’du II).
Rizqi ada di tangan Allah kalau kita gagal sekolah karena takut nggak ada biaya berarti kita tidak percaya bahwa Allah tuch maha kaya, maha besar, dan maha segalanya. Semua yang di pinta hambanya pasti akan di kabulkan. Setiap masing-masing individu pasti akan di beri jatah rizqi oleh Allah. Tinggal bagaimana usaha kita untuk menjemput rizqi tersebut.
Kalau kita pernah dengar dengan orang yang bernama Ir.Jamil Azzaini seorang inspirator sukses mulia dan penulis buku kubik leadership. Dulunya beliau hanya seorang anak petani kecil di daerah lampung. Tapi beliau tidak pernah patah semangat, beliau terus berusaha mengejar impianya. Dengan semangat yang luar biasa itulah beliau bisa menjadi orang yang sukses dan di kenal banyak orang. Andai kata dulu beliau berfikiran sempit minder karena hanya seorang anak petani mungkin beliau tidak sukses seperti sekarang. Dan banyak cerita dari teman-teman waktu hidup bareng di asrama pesantren waktu SMA dulu, kebanyakan mereka juga bukan dari keluarga yang kaya. bahkan ada seorang teman yang hanya di biayai oleh ibunya yang janda. Walaupun begitu ia tidak perna berhenti untuk mengejar cita-cita menjadi seorang penulis. Sekarang dia juga kuliah di PTN sekaligus menjadi seorang penulis novel dan cerpenya juga banyak di muat di majalah-majalah remaja.
Segala sesuatu yang terjadi pada diri kita sudah kehendak dari Allah, tapi bukan berarti kita tidak mempunyai andil dalam menentukan langkah hidup kita, kita harus pintar memilih mana jalan yang harus di ambil, tentunya jalan yang bermangfaat di dunia dan akherat donk. Bukan begitu sobat?.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar