lakukan perubahan selagi kamu bisa berubah.........perubahan yang pastinya bisa mengantarkan kamu menuju kemulyaan...keep spirit n' Allahu Akbar!!!!
Rabu, 30 Maret 2011
rezim sakit.............................!!!!!
Tidak cukup angka 100% pi 1000% bahkan 100000000000% untuk menggambarkan kegagalan Pemerintahan Indonesia….mau bukti wahai agent of change,ok sama-sama kita BUMBATA (Buka Mata Buka Telinga) melihat kegagalan rezim SBY…..
• Bukti pertama dari segi Sosial Masyarakat,
Buanyaknya seks bebas, narkoba, ATM kondom djual bebas, aliran sesat, perkelahian, kelaparan, busung lapar dan masih banyak lagi kegagalan rezim SBY
• Bukti kedua dari segi Ekonomi
Mahalnya biaya pendidikan, Bahan kebutuhan pokok, kenaikan TDL, privatisasi sejumlah BUMN, dan pembatasan subsidi BBM (kasus yang akan direalisir). Ini bukti Kebijakan Ekonomi Liberal. State corruption juga diindikasikan oleh makin banyaknya kebijakan-kebijakan ekonomi liberal anak dari system kapitalisme.
• Bukti Ketiga dari segi Politik
Dari segi politik yang paling menggemaskan, katanya DEMOKRASI dari rakyat, oleh rakyat untuk rakyat eh kok malah dari pemerintah oleh pemerintah untuk KESEJATERAAN pemerintah????. Inilah system demokrasi turunan dari system kapitalisme Kemanfaatan yang pling unggul. Korupsi, pemerintahan yang tidak amanah.
Itulah kondisi Indonesia yang dikatakan Negara merdeka, tapi sejatinya bukan Negara merdeka, malah pantas di cap sebagai Negara GAGAL. Gagal mensejahterahkan rakyat, gagal kebijakan pemerintahanya plus yang terpenting gagal sistemnya, pantas saja menggunakan system KAPITALIS buatan manusia.
Let’s look the solution……..
Menilik berbagai persoalan yang timbul di negara kita dapat disimpulkan ada dua faktor utama di belakangnya, yakni sistem dan manusia, Korupsi, kemiskinan dan problema sosial lain, serta intervensi asing, ketidakadilan dan berbagai bentuk kedzaliman sepenuhnya terjadi akibat pemimpin yang tidak amanah dan sistem yang korup, yakni sistem Kapitalisme dan Sekularisme. Karena itu, bila kita ingin sungguh-sungguh lepas dari berbagai persoalan di atas, maka kita harus memilih sistem yang baik dan pemimpin yang amanah. Sistem yang baik hanya mungkin datang dari Dzat yang Maha Baik, itulah syariat Islam, dan pemimpin yang amanah adalah yang mau tunduk pada sistem yang baik itu. Let’s go to ISLAM together…..agent of change!!!!
Selasa, 29 Maret 2011
cara mudah membuat BLOG GRATIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIISSSS
Simple banget kali buat blog buat kamu-kamu yang pengen tulisannya nampang and di baca jutaan orang, caranya mudah lho ya cukup buat blog beres dec, selain tempel2 tulisan mu kita juga bisa promosi barang2 yang bisa kita jual ya intinya sambil menyelam minum air gitu…………
Ayo……..!!!!
• Pertama sebelum membuat blog terlebih dulu kamu harus buat email di gmail
• Setelah buat email di gmail langsung ja buka blog gratis in www.blogspot.com
• Setelah buka blogspot kamu langsung bisa ngisi identitas kamu and nama blog kamu tentunya yang keren-keren biar banyak yang baca, he.........
• Setelah jadi kamu bisa merubah background di profil and kamu bisa coba-coba sendiri dec.......kan bahsanya Cuma bahasa indonesia....he...
• Selamat Mencoba and semoga sukses!!!!
Indonesia 1000% GAGAL
Instruksi SBY tak menyentuh akar konflik itu sendiri yakni keberadaan Ahmadiyah yang menodai Islam.
Peristiwa Cikeusik menyisakan pertanyaan besar. Benarkah bentrokan ini adalah skenario Ahmadiyah sendiri? Soalnya, peristiwa itu terekam dengan sangat baik dan dalam waktu singkat langsung diunggah ke internet, saat wartawan belum mendapatkan gambar di tempat kejadian. Mereka ingin dunia internasional tahu?
Rekaman itu menunjukkan bahwa sang perekam sudah tahu ada rencana tersebut. Tak heran semua peristiwa sebelum kejadian pun telah diabadikan. Dari gambar-gambar yang terekam terlihat sang perekam bisa dengan leluasa berada di tengah massa. Bahkan seorang warga penyerang yang berpita biru pun menyampaikan salam, pas di depan kamera. ‘Provokator’ berjaket hitam, yang mengawali serangan, setelah massa merangsek, mereka menghilang.
Belakangan terungkap, si perekam video itu bernama Arief. Nurcholis, kuasa hukum Arif, menyatakan bahwa kliennya bukanlah provokator. “Justru Arif adalah anggota Ahmadiyah yang selamat dari amukan massa,” ujar Nurcholis kepada wartawan di Gedung Komnas HAM, Jakarta, Jumat (11/2).
Bukan kali ini saja Ahmadiyah menantang umat Islam. Masih ingat kejadian di Manis Lor, Kuningan, Jawa Barat, Juli 2010 lalu? Ketika umat Islam berusaha mendatangi kampung tersebut, mereka telah dihadang jemaah Ahmadiyah. Orang-orang Ahmadi—sebutan pengikut Ahmadiyah—telah mempersiapkan diri dengan senjata ketapel yang pelurunya adalah kelereng dan paku. Menurut informasi, para pemilik ketapel itu disebut pasukan Bandring Ahmadiyah.
Di Kampung Cisalada, Kec Ciampea, Kab Bogor, Ahmadi pun membuat ulah dengan menusuk warga setempat. Kejadian ini membuat warga marah dan terjadi bentrokan. Tempat ibadah Ahmadiyah dibakar massa.
Bisa jadi mereka selalu memancing tindakan kekerasan itu sendiri. Ini untuk memperlihatkan ke dunia internasional bahwa Ahmadiyah terzalimi sehingga perlu ditolong. Dalam bentrokan di Manis Lor dan di Cikeusik, hadir Ketua Komisi Keamanan PB Ahmadiyah Jakarta, Deden Sujana.
Langgar SKB
Di berbagai daerah, Ahmadiyah memicu konflik sosial di tengah masyarakat. Selama kurun waktu 2007-2010, menurut catatan Setara Institute, ada 342 bentrokan. Warga resah karena Ahmadiyah tak menghiraukan konstitusi negara berupa Surat Keputusan Bersama (SKB) tiga menteri.
SKB itu jelas-jelas melarang para Ahmadi menghentikan semua kegiatan yang tidak sesuai dengan penafsiran Agama Islam pada umumnya, seperti peng-akuan adanya Nabi setelah Nabi Muhammad SAW. SKB itu juga memperingatkan dan memerintahkan untuk semua warga negara untuk tidak menceritakan, menafsirkan suatu agama di Indonesia yang menyimpang sesuai UU No 1 PNPS 1965 tentang pencegahan penodaan agama.
Bukti-bukti pelanggaran Ahmadiyah ini tak terelakkan lagi. Kasus di Cikeusik, misalnya. Warga resah karena sepak terjang Suparman yang secara terang-terangan menyampaikan ajaran Mirza Ghulam Ahmad ke masyarakat. Hal yang sama ter-jadi di tempat lain. Mereka belum juga mengubah keyakinannya terhadap Mirza.
Ketua Lembaga Penelitian dan Pengkajian Islam Amin Djamaluddin, mengaku memiliki segepok bukti pelanggaran Ah-madiyah. Di antara bukti tersebut adalah surat-surat resmi Ahmadi-yah yang ditujukan kepada sejumlah instansi di Nusa Tenggara Barat, seperti MUI Provinsi NTB, Kanwil Depag NTB, serta sejum-lah pondok pesantren di NTB.
Isi surat itu berupa pernytaan bahwa Ahmadiyah dengan ormas-ormas Islam lain di Indonesia seperti satu pohon, dan Ahmadiyah salah satu rantingnya. Padahal, kata Amin, Ahmadiyah sama sekali belum mengingkari keyakinan mereka akan kenabian Mirza Ghulam Ahmad.
Anehnya, meski begitu banyak bukti pelanggaran, pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang katanya taat hukum, tak berbuat banyak alias kucing—bukan macan—ompong.
Niat Menteri Agama, Suryadharma Ali menyatakan dukungannya untuk pembubaran kelompok Ahmadiyah tak pernah kesampaian. Dalam berbagai kesempatan, Suryadharma sepakat Ahmadiyah harus dibubarkan. “Karena melecehkan agama Islam, dengan cara mengamalkan Alquran secara setengah-setengah dan memiliki nabi baru setelah Nabi Besar Muhammad SAW, yakni Nabi Mirza Gulam Ahmad,” kata Suryadarma dalam sebuah kesempatan.
Pemerintah SBY terlihat selalu mengulur-ngulur waktu. Ia mungkin sangat tahu bahwa Ahmadiyah adalah bisul umat Islam yang harus dihilangkan. Namun ia gamang menghadapi opini yang akan diterimanya jika berani membubarkan Ahmadiyah.
Lihat saja bagaimana ia kini ‘menyalahkan’ aparat keamanan di bawahnya yang dianggap tidak efektif. SBY menambahkan, sesungguhnya benturan itu bisa dicegah.”Tetapi pencegahan tidak cukup efektif dilakukan baik oleh aparat keamanan atau Pem-da setempat,” tandasnya. Ia lagi-lagi bicara soal hukum, bahwa siapa yang melakukan pelanggaran hukum mesti diberi sanksi. ”Tidak boleh toleransi ini terjadi lagi,” katanya.
SBY meminta semua pihak menaati SKB. “Saya ingin kesepakatan yang telah dicapai di 2008 untuk mencegah bentrok horizontal sungguh ditepati. Saya minta jajaran pemerintah investigasi siapa yang tidak menepati kesepakatan yang telah dicapai,” kata SBY.
Apakah pelanggaran SKB oleh Ahmadiyah masih kurang bukti lagi? Beginilah sosok pe-nguasa yang tak melindungi akidah umat Islam dan lebih me-mentingkan citra diri di hadapan manusia. Justru sikap pemerintah seperti ini yang jadi sumber masalah.[]
Kronologi KejadianAhad (30/1)
Pengajian mingguan kecamatan di Majelis Taklim Mujtahidin, Desa Cikareo, Kec. Cikeusik. Muncul pembahasan tentang sikap terhadap Ahmadiyah.
Senin (31/1)-Kamis (3/2)
Tersebar pesan singkat untuk aksi damai menuntut pembubaran Ahmadiyah
Kamis (3/2) malam pukul 19.00 WIB
Suparman, Aquino Haina Toang (istri Suparman), diamankan ke Polres Pandeglang
Ahad (6/2) pukul 06.00 WIB
Sebanyak 17 orang jemaah Ahmadiyah dari Jakarta, Bogor, dan Bekasi datang dengan menggunakan dua mobil, yaitu Inova B 1435 YE dan APV B 7049 GB. Berdasarkan olah TKP, dua mobil ini mengangkut ’senjata’, yaitu ketapel, tombak, golok, dan batu.
Pukul 07.00 WIB
Aparat kepolisian melakukan mediasi agar jemaah kembali pulang karena akan ada aksi massa dengan jumlah besar. Tapi, permintaan ditolak.
Pukul 08.00 WIB
Aparat kembali melakukan mediasi agar jemaah kembali pulang karena massa sudah berdatangan.
Salah seorang dari jemaah mengatakan,”Kalo Bapak tidak bisa mengamankan kami, biar kami yang mengamankan diri sendiri hingga titik darah penghabisan.”
Pukul 09.00 WIB
Mediasi ketiga dilakukan dengan melibatkan aparat keamanan, aparat desa, dan tokoh warga. Tapi, malah disambut dengan lemparan batu. Saat Sarta mendekat, seseorang yang berbadan tegap, tinggi besar dari dalam rumah menyabetkan golok. Tangan kiri Sarta terkena bacok. Pada saat bersamaan sekitar 50 massa sudah berdatangan dan menyaksikan kejadian itu.
Pukul 10.00 WIB
Suasana memanas. Tanpa dikomando, akibat ada pembacokan, massa menyerbu rumah itu. Bentrok pun terjadi. Rumah dan mobil rusak.
Pukul 12.00 WIB
Suasana mereda, tambahan aparat keamanan baru tiba.[]
SUmber: mediaumat.com (16/2/2011)
Senin, 28 Maret 2011
Puasa Daud untuk Kehidupan Modern
Islam sangat memperhatikan kesehatan manusia. Puasa, baik itu puasa wajib maupun puasa sunnah adalah di antara media untuk menjaga kesehatan jasmani dan ruhani manusia. Rasulullah SAW. bersabda, “Shumû tasihhû” (puasalah kalian niscaya kalian akan menjadi sehat). Dan, hal ini telah diakui sendiri oleh dunia kedokteran bahwa terapi terbaik di dalam pencegahan dan pengobatan terhadap suatu penyakit adalah puasa.
Puasa dawud adalah salah satu bentuk puasa sunnah yang tidak banyak dikerjakan dan dikenal manusia. Padahal puasa dawud adalah puasa yang paling dicintai Allah. Rasulullah SAW. bersabda, “Puasa yang paling dicintai oleh Allah adalah puasa dawud. Beliau sehari puasa dan sehari tidak“. (HR. Ahmad).
Apabila dilihat dari fungsional dan waktu pelaksanaannya, maka puasa dawud itu sangat cocok dan baik buat kehidupan modern seperti saat ini. Dimana, segala sesuatu sulit diramalkan karena kondisi dapat berubah sewaktu-waktu. Makanan dan minuman serba instan. Kecanggihan teknologi informasi dan komunikasi membuat segala sesuatu menjadi sangat dekat, dan dunia terasa sempit.
Kehidupan modern seperti ini meuntut kecepatan, kecermatan, dan akurasi yang tinggi dalam pekerjaan dan keprofesionalannya. Karenanya, tidak jarang kondisi yang demikian ini melahirkan tekanan dan persaingan hidup yang ketat, serta kehidupan yang sangat rawan dengan konflik, baik konflik sosial maupun konflik personal. Sehingga, bagi manusia yang daya imunitas imannya lemah, kondisi yang demikian ini dapat membuatnya stress dan depresi, bahkan melakukan kemaksiatan.
Jika puasa dawud dikerjakan secara istiqamah lagi mudawamah, maka kemaksiatan akan tercegah dengan sendirinya. Kebiasaan buruk yang sebelumnya dikerjakan setiap hari akan teratasi dengan dikerjakannya puasa dawud, yang sehari puasa sehari tidak. Sehingga hasil dari puasa dawud ini, dapat merealisasikan apa yang yang disabdakan Rasulullah SAW., “Di antara tanda bagusnya keislaman seseorang dan kesempurnaan imannya adalah jika ia telah mampu meninggalkan hal-hal yang tidak bermanfaat bagi dirinya“. (HR. Tirmidzi).
Ketika puasa dawud ini telah menjadi tradisi, maka akan memiliki kekuatan dalam menomorsatukan Allah, kejujuran, dan keikhlasan. Sehingga darinya terbentuk pribadi yang jauh lebih tenang, emosionalnya stabil, nafsu perut dan birahinya terkendali, dan hatinya tercerahkan dengan kesadaran bahwa Allah selalu mengawasinya.
Untuk itu, sudah saatnya puasa sunnah dawud dipahami dan diamalkan dengan pola out bond ruhaniah. Sehingga hasilnya benar-benar optimal, yakni melahirkan manusia mulia yang tahan banting, tidak mengeluh, dan tidak putus asa untuk terus berusaha berbuat sesuatu yang bermanfaat bagi umat manusia. Wallahu a’lam bish-shawab [Muhammad Bajuri).
Add This! del.icio.us Digg Google Yahoo! MyWeb reddit StumbleUpon Technorati
Langganan:
Postingan (Atom)